Powered by :
KOPER
Sabtu, 17 Januari 2015

Sedikit membahas tentang Colubrid


Scientific Classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Class: Reptilia
Order: Squamata
Suborder: Serpentes
Family: Colubridae

Colubridae adalah family terbesar dari dunia ular dengan jumlah sekitar 2/3 jenis spesies ular yang ada, terdapat 304 genus dan 1.938 spesies yang berbeda. spesies ular ini dapat ditemukan disetiap benua di bumi kecuali antarctica.

Kebanyakan dari spesies colubridae ini tidak memiliki bisa (non-venomous) dan beberapa dari spesies memiliki bisa yang lemah, sehingga tidak membahayakan manusia.

Namun ini tidak berlaku untuk semua spesies colubrid, beberapa diantaranya memiliki bisa yang berakibat serius, seperti beberapa jenis dari subfamily Boiga, Coluber dan Rhabdophis. 

Bahkan gigitan ular Boomslang (Dispholydus typus) dan African Twig Snake dapat membunuh manusia apabila tidak ditangani dengan benar.



Corn, King and Milk Snake

tiga jenis ular ini merupakan ular yang paling umum dipelihara oleh pecinta colubrid, ketiga ular ini sangat disarankan untuk pemula, karena tidak berbahaya, ukuran yang relatif kecil, dan umumnya memiliki sifat yang tidak agresif.


CORN SNAKE (Pantherophis guttatus)




corn snake atau red rat snake, di namakan corn snake karena ular ini pemakan hewan-hewan pengerat yang berkeliaran di dalam tempat penyimpanan jagung, selain dari sisi keindahannya, ular ini memberikan manfaat positif bagi para petani.

corn snake tersebar di wilayah tenggara dan tengah negara amerika serikat.
ukuran dewasa bisa mencapai 1.2m - 1.8m. di alam liar, dan ular ini dapat bertahan hidup selama 6- 8 tahun, sedangkan di penangkaran ular ini dapat hidup sampai dengan 23 tahun.

Corn snake dapat dipelihara dalam satu kandang secara bersamaan karna corn snake tidak memiliki sifat kanibal, namun ukuran kandang harus tetap diperhatikan.




KING SNAKE AND MILK SNAKE (Lampropeltis)







King snake dan milk snake memiliki genus yang sama, penyebaran dari ular2 ini hampir diseluruh bagian tengah dan utara benua amerika. Genus Lampropeltis memiliki banyak subspesies dengan keberagaman ukuran dan motif. Ular-ular dengan genus lampropeltis umumnya memiliki sifat kanibal, jadi perlu pertimbangan untuk memelihara beberapa ekor ular ini dalam satu kandang sekaligus. 


Beberapa jenis yang biasa dipelihara :
 
    * California Kingsnake (Lampropeltis getula californiae)
    * Florida Kingsnake (Lampropeltis getula floridana)
    * Mexican Black Kingsnake (Lampropeltis getula nigra)
    * Eastern Kingsnakes aka Chain Kingsnake (Lampropeltis getula getula)
    * Desert Kingsnake (Lampropeltis getula splendida)
    * Gray Banded Kingsnake (Lampropeltis mexicana alterna)
    * Variable Kingsnake (Lampropeltis mexicana thayeri)
    * Eastern Milk Snake (Lampropeltis triangulum triangulum)
    * Mexican Milk Snake (Lampropeltis triangulum annulata)
    * Sinaloan Milk Snake (Lampropeltis triangulum sinaloae)
    * Honduran Milk Snake (Lampropeltis triangulum hondurensis)
    * Pueblan Milk Snake (Lampropeltis triangulum campbelli)
    * Nelson’s Milk Snake (Lampropeltis triangulum nelsoni)



Perawatan :

Untuk memelihara ular colubrid ini khususnya corn snake, milk snake dan king snake, perlu beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Kandang

Kandang sebaiknya disesuaikan dengan ukuran ular yang dipelihara. untuk perbandingannya ular king snake dengan ukuran lebih dari 1 meter, kandangnya bisa menggunakan kontainer plastik, sedangkan untuk ular yang lebih kecil, biasanya keeper menggunakan gex aja.

disarankan ukuran kandang ular, memungkinkan ular untuk meluruskan badannya

2. Tempat Minum

ularjuga makhluk hidup, mereka juga butuh air untuk minum. jadi tempat minum merupakan hal yang harus ada dikandangnya. ular juga butuh air untuk mengatur suhu badan mereka, biasanya ular akan berendam ketika mereka merasa suhu lebih panas. selain itu, ular juga akan berendam ketika mereka akan melakukan pergantian kulit mereka.

3. Hiding Cave
hiding cave digunakan untuk persembunyian ular, di alam liar mereka lebih senang bersembunyi di tempat-tempat sempit, sehingga mereka merasa lebih nyaman dari serangan predator. jadi, untuk menghindari stress pada ular, keeper sebainya menyediakan suatu tempat untuk ular bersembunyi. bagi yang memelihara ular dengan ukuran baby. hiding cave merupakan hal yang sangat penting, karena ular baby sangat penakut dan gampang sekali stress.

4. Substrate


Substrate merupakan alas dari kandang ular. Substrate yang paling simple untuk ular adalah koran, karena koran dapat menyerap air dan kering, selain itu koran gampang dibersihkan lagi ketika ada kotoran. Namun koran juga memiliki kekurangan, yaitu dari segi tampilan kandang yang jadi kurang menarik. Alternatif lain, keeper juga bisa menggunakan substrat khusus yang dijual di pasaran seperti woodchip, karpet khusus untuk reptil. Namun perlu diperhatikan apakah substrat itu dapat membahayakan ular. Apapun substrat yang dipake, yang penting kebersihannya harus dijaga

5. Feeding

Pemberian makan pada ular dewasa dapat dilakukan setiap satu minggu satu kali. sedangkan untuk ular yang masih baby, pemberian makan dilakukan lebih sering yaitu dua kali dalam satu minggu. Biasanya ular diberikan makan mice atau rat yang disesuaikan dengan ukuran ularnya.

Disarankan untuk pemberian makanan kepada ular, pakan perlu di pre-killed dulu agar tidak melukai ular tersebut ketika dimakan.

6. Heating

Untuk penghangatan kandang keeper dapat menggunakan lampu, namun lampu tersebut memiliki cahaya redup dan berada di luar kandang, karena dapat membakar kulit ular ketika tersentuh. Apabila menggunakan lampu dengan cahaya terang dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan si ular, karena umumnya ular ini lebih aktif waktu sore sampai pagi hari. Oleh karena itu ular ini tidak terlalu membutuhkan pencahayaan yang banyak.

7. Sheding

Pergantian kulit pada ular ukuran kecil lebih sering dibandingkan ular yang sudah dewasa. biasanya ular akan berganti kulit 1-2 bulan sekali. untuk itu diperlukan kelembaban yang lebih untuk membantu ular dalam berganti kulit. hal ini dapat dibantu dengan adanya tempat minum yang memungkinkan ular untuk berendam



 Masalah Kesehatan :

 Adapun penyakit yang biasa di derita oleh ular di antaranya :

1. Mouth Rot atau Sariawan

Merupakan infeksi bakteri pada bagian mulut ular. penyakit ini diakibatkan oleh kandang yang tidak higienis dan kandang yang memiliki bagian tajam yang meluakai mulut ular. penyakit ini ditandai dengan adanya produksi liur yang berlebih pada mulut ular dan sering adanya gelembung dari mulut ular. apabila terus dibiarkan, akan terjadi peradangan dan rontoknya gigi ular.

untuk penanganannya diperlukan tenaga ahli untuk mengetahui bakteri apa yang bersarang pada mulut ular. biasanya pada tahap awal diberikan vitamin A, C dan B kompleks serta anti biotik.

2. Infeksi Pernafasan

Infeksi pernafasan disebabkan adanya virus karena kandang terlalu lembab atau dingin.

gejala awal ditunjukkan dengan suara berat ketika ular bernafas, ular sering membuka mulutnya dan mengeluarkan liur di bagian mulut atau di hidung.
hal ini perlu penanganan cepat oleh dokter karena penyakit ini berakibat sangat fatal.

3. Constipation atau sembelit

Adalah masalah umum di antara ular peliharaan. Penyebabnya antara lain suhu lingkungan dehidrasi, parasit. 

Ular sembelit harus sering direndam dalam air hangat selama 20-30 menit setiap hari selama 1-2 hari. 
Apabila gejala masih terjadi, harap hubungi dokter hewan kesayangan anda.


 Ular Mogok Makan :

 Kemungkinan ular tidak mau makan biasanya terjadi karena beberapa hal, seperti :
1. Masih stress dengan lingkungan baru
2. Beberapa Ular tidak mau makan kalau mau sheding/ganti kulit
3. Ular Birahi

Cara Penanganannya

1. Tak usah panik.

2. Sediakan hiding cave/tempat bersembunyi didalam kandang ular. simpan ular beserta kandangmya di tempat yang gelap dan sunyi serta jarang dilewati selama 1-2 hari.
3. Pada malam hari sebelum kita tidur, coba sediakan makanan bagi si ular di dalam kandangnya dan biarkan sampai besok pagi.

paginya cek kembali, apakah sudah dimakan atau belum, kalau belum ambil lagi makanannya.
4. ulangi langkah ke dua selama 1 hari, dan malam harinya coba lagi langkah ke 3.

5. ulangi terus-menerus hingga si ular mau makan.

Untuk menambah nafsu makan ular, bisa menggunakan0 minyak ikan pada air minum ular atau diteteskan pada makanan yang akan di berikan pada si ular.




 Colubrid In Asia

Rhinoceros ratsnake (Rhynchophis boulengeri)


Ular unik dengan adanya tandung di ujung mulut ini tersebar di bagian tenggara benua asia, ular ini mengalami perubahan warna dalam hidupnya, mulai dengan warna coklat ketika baby, kemudian abu-abu dan berubah menjadi hijau ketika dewasa. ular ini bersifat arboreal dan cenderung nocturnal

Red-tailed Green Ratsnake (Gonyosoma oxycephalum)



Ular yang tersebar di wilayah asia tenggara ini dapat tumbuh hingga 2,4 meter. Ular ini akan menggembungkan bagian lehernya ketika merasa terancam untuk menakuti musuhnya.



Mandarin Rat Snake (Euprepiophis mandarinus)
 



satu lagi nih ulat yang bikin ileran, penyebarannya di bagian timur asia, khususnya china.

 

Red Bamboo Rat Snake (Oreocryptophis porphyracea)



Penyebarannya ada di India (Darjeeling, Sikkim, Assam, Arunachal Pradesh (Miao, Namdapha - Changlang district, Itanagar - Papum Pare district), Burma, Thailand, Laos, Cambodia, Vietnam, Tibet, Nepal, South China (Sichuan, Yunnan, Hong Kong, Hainan, northward to Henan and Gansu; south to Wei He river), Taiwan, West Malaysia (Cameron Highlands, Pahang), Indonesia (Sumatra)





 Breeding

Sebelum mengawingkan ular, breeder harus memperhatikan beberapa hal, khusunya untuk breeding genus lampropeltis, karena sebagian besar mereka adalah kanibal.

Perlu wadah atau tempat untuk bayi2 ular nanti. Persediaan untuk makanan bayi2 ular nanti, mereka membutuhkan 2 ekor pinkies untuk tiap bayi ular perminggunnya. Biasanya ular akan mengeluarkan 12-15 telur, jadi apabila semua telur menetas maka dibutuhkan 30 ekor pinkies tiap minggunya.... .

1. Tentukan jenis kelamin dari ular,,, caranya yang paling akurat dengan probing, namun harus dilakukan oleh yang telah ahli karena dapat membahayakan ular





2. Ular yang siap kawin biasanya telah mencapai umur 2 tahun untuk jantan, dan 3 tahun untuk betinanya, dengan badan betina yang proposional (tidak terlalu kurus)
Karena di Indonesia beriklim tropis, proses mengawinkan ular tidak harus melewati proses hibernasi, atau brumation.

3. Menggabungkan indukan ular dalam satu kandang. proses ini perlu diperhaikan, karena takut adanya perkelahian antara kedua indukan. Sebaiknya proses penggabungan ini dilakukan setelah betina selesai melakukan sheding, karena feromon yang terdapat pada kulit baru akan menarik perhatian jantanya.


4. 30 - 45 hari setelah proses perkawinan betina akan mengeluarkan telur2nya.. breeder harus menyiapkan tempat khusus untuk betina meletakkan telurnya, bisa berupa kotak yang di isi dengan spagnum moss, atau vermiculate yang telah di basahi terlebih dahulu.




5. Setelah induk ular beristirahat, keluarkan telur2 tersebut dan pindahkan ke incubator yang juga telah disediakan tanpa merubah posisi telur tersebut.




 Edited by : Admin

Source by : Colubrid Lovers
Kamis, 15 Januari 2015

Ular Genteng (common house snake)



Ular genteng / treweng, atau ular cecak, nama kerennya common house snake aka lycodon capucinus
Spesies ini relatif umum menghuni daerah perhutanan, tetapi yang paling sering terlihat di taman-taman dan kebun-kebun atau dekat dengan tempat tinggal manusia. Ular ini tidak berbahaya, tetapi jika diprovokasi mungkin akan tetap digigit oleh mulut kecilnya

Warna tubuh coklat muda, dengan kuning putih atau pucat. Kepala coklat, dan ada sebuah corak kuning pucat khas di leher. Di daerah bibir berwarna kuning pucat dan perut putih.

Rentang spesies di seluruh Asia Tenggara, termasuk seluruh Indocina dan sejauh timur seperti pulau Timor.



 

 

Ini info selengkapnya :


Common Wolf Snake (Lycodon Capucinus) atau yang biasa disebuit dengan ular gentng/ular cicak  adalah ular kecil yang masih masuk dalam family Colubridae. Ular ini masih bersaudara dengan corn snake, milk snake & king snake.  Ular genteng lebih suka hidup di daerah yang berumput pendek. Taringnya cukup panjang untuk ukuran tubuhnya yang hanya sekitar 70 cm (jantan dewasa) atau 55 cm (betina dewasa). Mangsa ular ini sebagian besar adalah cicak, kadal & katak.  Tapi ular genteng juga tidak menolak mangsa tikus kecil. Penyebaran ular ini mulai dari Asia hingga Australia.  Ular genteng ini bersifat terrestrial dan lebih banayk menghabiskan waktunya di atas tanah. Tapi ular genteng sangat pandai memanjat pepohonan, tebing tebing, dinding berbatu hingga ke atap rumah. Uklar genteng termasuk hewan nocturnal, karena saat siang, ular genteng lebih memilih untuk tidur bergulung di tempat persembunyiannya yang biasanya di bawah tumpukan kayu, di sudut atap rumah atau di celah celah tebing.

Ular genteng termasuk agresif, terutama sewaktu merasa terganggu. Ular genteng tidak berbisa tapi tentu saja akan menggigit jika merasa terganggu/terancam. Gigitannya cukup bisa membuat luka karena ular genteng juga memiliki taring di rahang atas & bawah. Tapi biasanya setelah dipelihara ular genteng akan cepat jadi jinak.
Ular genteng sudah bisa dikatakan dewasa jika sudah berumur 2 tahun. Saat ini biasanya ular genteng siap kawin. Musim kawin ular genteng adalah sekitar bulan November sampai Januari dan akan mulai bertelur bulan Februari. Telur ular genteng rata rata berjumlah 4 hingga 11 butir dan akan menetas sekitar bulan April atau Mei.
 

Sediakan tempat bersembunyi dalam kandang jika memelihara ular ini. Sediakan juga potongan kayu dengan posisi berdiri untuk menunjang kesukaan ular ini memanjat. Ular genteng walaupun tidak beracun tapi jika sedang terancam akan mengeluarkan bau yang tidak sedap, berusaha kabur atau bahkan berusaha menggigit  apalagi jika merasa terganggu saat malam hari. Jika merasa terganggu di siang hari, ular ini hanya akan melingkar dan menyembunyikan kepalanya dalam lilitan tubuhnya.

Edited By : Admin
Source By : satwa unik

Cara Mengenali Ular Berbisa Atau Tidak

Cara Mengenali Ular Berbisa Atau Tidak secara khusus sangat penting bagi para penggiat alam terbuka terutama para penyusur hutan belantara. Tetapi tidak menutup kemungkinan berguna untuk keseharian saat kita berada di wilayah yang di tengarai banyak terdapat ular.

www.belantaraindonesia.org 
 
Anda harus tahu bahwa ular berbisa dan tidak berbisa dapat dibedakan secara fisik. Tak hanya ciri fisik, bahkan banyak sisi yang dapat dimanfaatkan untuk melihat ular itu berbahaya atau tidak.

Tidak Langsung Pergi
Ular berbisa memiliki kebiasaan untuk menunggu korban gigitannya mati di hadapannya. Sehingga setelah menggigit, sejenis ular kobra akan tetap diam di tempat. berbeda dengan ular tanpa bisa atau berbisa rendah, mereka cenderung akan langsung pergi setelah menggigit apapun yang mengusiknya.

Ular Agresif Tidak Berbisa
Kebanyakan, ular yang agresif justru cenderung tidak berbisa. Mereka hanya sekedar menakut - nakuti atau sekadar bertahan saat merasa terusik. Itulah cara mereka untuk mengusir predator.
Berbeda dengan ular yang tenang dan gerakannya lambat. Ular - ular jenis ini justru memiliki bisa tinggi. Contohnya seperti King Cobra, ular ini cenderung berjalan dengan pelan meskipun terusik. Jika benar - benar terusik, maka dia akan mematuk dan meninggalkan bisanya pada korban. 

Keluar Pada Siang Hari
Aktivitas ular tidak berbisa biasanya siang hari. Hampir dipastikan bahwa ular tersebut tidak berbisa. Sebab ular berbisa biasanya justru berburu pada malam hari. Seperti contohnya ular weling. namun ada pengecualian, ular King Cobra biasanya juga berburu pada siang hari.

Tidak Perlu Membelit
Jika ular berbisa, tidak perlu membelit untuk membunuh mangsanya. Sebab dengan satu gigitan saja, mangsa akan tergeletak tak berdaya bahkan mati. Sementara untuk ular yang tidak memiliki bisa cenderung membelit mangsanya agar mati.

Bentuk Kepala
Bentuk kepala ular tidak berbisa biasanya lonjong seperti telur. Sementara untuk ular berbisa, mereka memiliki bentuk kepala segitiga. Namun yang perlu diingat adalah, tetap ada pengecualian. Contohnya ular kobra, ular ini tidak memiliki bentuk segitiga namun bisanya sangat mematikan.

www.belantaraindonesia.org
 
Jenis Gigitan
Apabila Anda digigit ular, coba lihat bagaimana bekas gigitan tersebut. Apabila meninggalkan bekas dua titik akibat taring ular, maka jelas itu adalah ular berbisa. Namun jika gigitan tersebut meninggalkan bekas luka berupa deretan gigi yang tersusun rapi ( bekas gigitannya melengkung membentuk gigi ), maka itu bukanlah ular berbisa.
 
Edited By : Admin
 Source by : Link