Powered by :
KOPER
Kamis, 18 Oktober 2012

Tree Monitor Care's Sheet



V.prasinus/v.macraei atau Biawak Pohon berasal dari Papua dan kepulauan sekitarnya.

Nama populer untuk V.prasinus adalah Green Emerald Tree Monitor , sedangkan untuk V.macraei adalah Magic Blue Lizard.

V.prasinus/v.macraei tergabung dalam subgenus Euprepiosaurus.
V.prasinus/v.macraei merupakan hewan arboreal dan menghabiskan waktunya di dahan-dahan pohon tinggi.

V.prasinus kompleks dapat ditemukan di area hutan rawa, perkebunan coklat, dan hutan rimbun tropis.

V.prasinus kompleks merupakan salah satu dari sekian biawak yang memiliki keindahan dan keeksotisan yang menawan, Ini merupakan daya tarik biawak pohon jenis ini.

Warna V.prasinus adalah hijau dengan pola v di punggungnya, sedangkan V.macraei berwarna biru cerah dengan pola bintik hitam di punggungnya.

Karakteristik dari V.prasinus/v.macraei adalah kepala dan leher yang panjang.
Mata besar dan agak gelap.Bentuk ekor seperti pipa, bundar dan panjang.
Ekor bentuk ini adalah ciri khas biawak pohon.
Cakar tajam dan tungkai panjang adalah karakteristik lain dari biawak pohon ini.

Panjang total V.prasinus/v.macraei dapat mencapai 130-150cm.
Panjang bagian ekor adalah 1.8% panjang badan (SVL : Snout Vent Long), Ukuran jantan lebih besar ketimbang betina.
Usia harapan hidup V.prasinus/v.macraei adalah 10-15 tahun.

Seperti layaknya biawak, V.prasinus/v.macraei dewasa memiliki sifat yang mudah tertekan dan gugup serta memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan kandang baru.

Biawak pohon memiliki toleransi yang rendah terhadap stres dan kesalahan yang dilakukan oleh pemiliknya.

Biawak pohon juga kurang bisa adaptasi dengan sentuhan pemiliknya.
Namun, dengan persiapan dan kesabaran ekstra, adaptasi biawak pohon dengan lingkungan penangkaran bukanlah hal yang mustahil lagi.

Kandang (Terrarium/Vivarium), Media Dasar Kandang, dan Dekorasi PendukungUntuk penempatan V.prasinus/v.macraei, disarankan untuk memberikan ruang yang luas dalam kandang untuk pertumbuhan maksimal dan mengurangi tingkat stres.

Ukuran kandang ideal untuk V.prasinus/v.macraei dewasa adalah 180x60x120cm.
Untuk baby V.prasinus/v.macraei, ukuran kandang 60x30x30cm dapat dikatakan cukup, namun ukuran kandang bertambah seiring pertumbuhan biawak ini.

Hukum sederhananya, untuk biawak pohon semakin besar dan luas kandang semakin bagus.
Kandang juga sebaiknya berorientasi vertikal dengan dahan-dahan pohon untuk tempat memanjat biawak.

Untuk keamanan, usahakan bahwa kandang biawak haruslah tertutup tanpa celah dan dapat dikunci, sebab biawak terkenal merupakan ahli melarikan diri apabila diberikan kesempatan.

Dalam kandang harus disediakan tempat persembunyian, dapat berupa gua persembunyian reptil, batang kayu besar, batu Atau tempat sembunyi juga dapat dibuat sendiri dengan menggunakan kotak sebagai penutup yang berwarna gelap.

Sediakan juga dahan pohon yang vertikal untuk tempat memanjat V.prasinus/v.macraei.
Harus diingat bahwa benda-benda ini terlebih dahulu harus dicuci dan dikeringkan sebelum digunakan dalam kandang.
Hal ini untuk mencegah masuknya penyakit dan parasit tak diundang masuk ke dalam kandang dan merusak kesehatan V.prasinus/v.macraei.

Selalu sediakan tempat air di dalam kandang.
Tempat air biasanya digunakan biawak jenis ini untuk berendam dan berenang, terutama ketika masa ganti kulit (sheding).

Ukuran tempat air disarankan besar sehingga tubuh biawak dapat masuk seluruhnya ke dalam air.
Tempat air dapat berupa konteiner plastik besar (sejenis tempat plastik tupperware).

Untuk alas kandang, gunakan pasir malang.
Pasir malang yang berwarna hitam baik sekali menyimpan kelembaban yang berguna bagi reptil berjenis biawak.

Selain pasir malang, ada rujukan yang menganjurkan pemakaian serat kayu pohon kelapa untuk medium kandang biawak.

Temperatur, Pencahayaan dan Kelembaban.Biawak ini memerlukan suhu yang tinggi dan kelembaban yang tinggi pula.
V.prasinus/v.macraei hidup dalam suhu 28ºC-30ºC.
Suhu terpanas V.prasinus/v.macraei adalah 35Cº-37ºC, sedangkan suhu terdingin yang dapat diterima oleh V.prasinus/v.macraei adalah 22ºC-24ºC.

Tingkat kelembaban ideal untuk biawak ini adalah 70%-90%.Mengatur kelembaban dan kadar air adalah penting untuk menjaga agar biawak anda tidak dehidrasi/kekurangan cairan.

Adanya lampu UVB merupakan sebuah saran, namun tidak wajib ada pada kandang V.prasinus/v.macraei, sebab makanan V.prasinus/v.macraei adalah tikus dan makanan hidup, maka asupan kalsium dapat diterima dari sumber makanannya.

Namun, untuk pertumbuhan yang baik, kami sarankan selalu menjemur biawak anda minimal 2-3 kali seminggu selama 1-2 jam pada waktu pagi hari. Untuk pencahayaan, pastikan bahwa biawak anda memiliki pojok sejuk untuk thermo-regulating, dan jarak lampu dengan dasar kandang tidak terlalu dekat.

Waktu pencahayaan kandang adalah 12 jam terang dan 12 jam gelap, sebab biawak juga membutuhkan suasana malam untuk tidur lelap.


Diet dan MakananMakanan utama V.prasinus/v.macraei adalah tikus, serangga (jangkrik, belalang), dan ulat (bambu, jerman dll).

Makanan tambahan berupa bubuk kalsium tidak diperlukan apabila biawak memakan makhluk yang hidup.
Untuk jenis biawak ini, ada kecenderungan untuk tidak mau makan apabila ada kehadiran benda asing di dekatnya.
Hal ini biasanya terjadi pada biawak yang baru dibeli.


Perlakuan dan Perawatan Selalu bersihkan kandang dari kotoran biawak, biawak biasanya buang kotoran setiap 1-2 hari.

Alas kandang (substrate/bedding) disarankan untuk diganti/dicuci setiap sebulan sekali.

V.prasinus/v.macraei bersifat gugup dan selalu merasa terancam apabila dihanddle, leher yang mengembang, mencakar, dan gigitan adalah reaksi umum apabila biawak ini merasa terancam.

Kuncinya adalah cara handling yang lembut, tidak memaksa dan terus menerus, namun tetap waspada, karena V.prasinus/v.macraei adalah biawak yang dapat lompat dan melarikan diri.

Intensitas pembiasaan yang tinggi akan membuat biawak anda percaya, jinak dan terbiasa dengan lingkungan tempat tinggal dan tangan pemeliharanya.

Catatan untuk biawak pohon, jangan terburu-buru ingin memainkan biawak anda.Tunggu dan lihat sampai biawak anda merasa nyaman dan aman di rumah barunya.

Baru setelah biawak anda merasa nyaman dan tidak gugup lagi, dekati dia secara perlahan, dan jangan pernah untuk memaksa, usahakan sabar dan telaten.

Hanya kesabaran yang membuahkan hasil.Selalu biasakan mencuci tangan dengan sabun setiap sebelum dan sesudah memegang biawak anda.

Source by :Pangeran Biawak's
Edited By : Admin

"Ingat : Copy Paste adalah HAL MENCURI apabila tidak di sertakan link Pemiliknya"

Selasa, 16 Oktober 2012

Fakta Unik Tentang Reptil

  • Ada lebih dari 8000 spesies reptil di dunia dan hidup di tiap kontinen kecuali Antartika karena disana terlalu dingin.
  • Berdarah dingin  bukan cara terbaik untuk mendeskripsikan reptil. Darah mereka tidak dingin dengan sendirinya. Reptil adalah binatang ectothermic, yang berarti reptil mendapatkan panas tubuh dari sumber eksternal. Reptil tidak dapat mengatur suhu tubuhnya secara internal seperti yang biasa dilakukan manusia.
  • Reptil adalah spesies hewan yang bisa hidup lama di dunia. Contohnya, kura-kura Aldabra dapat hidup selama lebih dari 150 tahun. Buaya dapat hidup selama hampir 70 tahun. Ball Python, jenis ular yang sangat popular dipelihara, bisa hidup sampai 40 tahun.
  • Sebagian besar ular di dunia (hampir 2/3) adalah tidak berbisa. Hanya sekitar 500 spesies ular yang berbisa dan dari 500 itu, hanya 30 hingga 40 spesies yang dianggap berbahaya bagi manusia. Itu berarti hanya 2% dari semua jenis ular yang berbahaya bagi manusia.

  • Fakta no 4 diatas tidak berlaku di Australia. Di Australia terdapat lebih banyak ular berbisa dibandingkan dengan yang tidak berbisa. Jenis Inland Taipan adalah salah satu ular berbisa yang terkenal di Australia. Australia adalah satu satunya benua dimana jumlah ular berbisa melebihi jumlah ular yang tidak berbisa.
  • Di Amerika, tiap tahunnya lebih banyak orang mati tersengat lebah daripada mati digigit ular.
  • Beberapa jenis ular bisa hidup berbulan-bulan tanpa makan. Terutama jenis constrictor yang besar, seperti anaconda dan python reticulated. Ular makan makanan yang besar (tergantung ukuran tubuh mereka), dan ular memiliki metabolisme yang lebih lambat daripada manusia. Hal ini menjelaskan bagaimana ular bisa hidup begitu lama tanpa makan.
  • Kebanyakan reptil tidak bisa mentolerir dingin. Tapi kura-kura Blanding’s (Emydoidea blandingii) kadang ditemukan berenang di bawah es di wilayah Danau Besar di Amerika.
  • Ular dan kadal menjulurkan lidah untuk menangkap partikel aroma. Ular dan kadal tidak menangkap bau dengan hidung. Ular dan kadal menggunakan lidahnya untuk mengumpulkan partikel bau dan meneruskan partikel ini ke organ yang bernama organ Jacobson untuk menguraikan udara di sekitarnya. Sebagian besar retil menggunakan cara ini untuk berburu.
  • Sama seperti namanya, Ular pemakan telur dari Afrika lebih suka memakan telur dibandingkan mangsa lainnya. Ular ini akan menelan utuh utuh telur, menggunakan ‘taring’ kecil di tulang belakangnya untuk memecahkan kulit telur dan menelan isinya. Ular ini akan memuntahkan kulit telur yang sudah terpecah dengan rapi.
  • Berlawanan dengan kepercayaan, bunglon tidak mengubah warna kulit mereka untuk berbaur dengan latar belakang yang berbeda. Secara alami, bunglon disamarkan dengan lingkungannya (sebagian besar bunglon berwarna hijau untuk mencocokkannya dengan lingkungan tempat mereka tinggal yang notabene di atas pohon). Faktanya adalah bunglon mengubah warna mereka dengan cara yang terbatas, biasanya dengan mencerahkan atau membuat gelap kulit mereka. Tetapi perubahan warna ini berkaitan dengan pengaturan suhu dan perubahan emosional. Bunglon yang ketakutan atau marah, misalnya, akan berwarna sangat terang.
  • Tulang  ular terdiri dari banyak tulang kecil yang saling berhubungan secara fleksibel dan jauh berbeda dengan tulang manusia yang merupakan tulang padat. Ini memungkinkan ular untuk memperbesar rahang dan bisa memakan mangsa yang lebih besar dari kepala mereka. Contohnya ular garter yang bisa menelan katak yang berukuran dua kali lebih besar dari kepalanya. Ular konstriktor besar seperti anaconda bisa melebarkan rahang mereka hingga bisa menelam seekor buaya.
  • Banyak orang berpikir bahwa reptil hewan yang licin. Kenyataannya reptili tidak memiliki kelenjar keringat seperti manusia, jadi kulit mereka biasanya kering dan dingin.
  • Sisik ular (dan juga banyak spesies kadal) terbuat dari keratin, bahan yang sama yang terdapat di rambut dan kuku manusia.
  • Ular berganti kulit karena mereka tumbuh. Ular yang masih kecil akan lebih sering berganti kulit karena mereka tumbuh dengan cepat pada 2 tahun pertama hidup mereka. Ular yang lebih tua akan berganti kulit lebih jarang karena pertumbuhannya melambat.
  • Spesies ular terpanjang di dunia adalah Reticulated Python. Panjangnya bisa mencapai 10 meter. Kalau retic biasanya tumbuh memanjang, anaconda bisa dipertimbangkan sebagai ular terbesar dan terberat. Berat anaconda bisa mencapai 136 kilogram.
  • Kalau ular retic dan anaconda adalah ular terbesar yang umum, king cobra adalah ular berbisa terbesar. Cobra bisa tumbuh hingga 6 meter dan beratnya bisa mencapai 10 kilogram.
  • Beberapa spesies gecko menggunakan ekornya sebagai alat pertahanan. Saat diserang, gecko akan menggoyangkan ekornya untuk memancing penyerangnya. Kalau penyerangnya menggigit ekor gecko, gecko akan melepaskan ekornya dan kabur. Kebanyakan, ekor gecko akan tumbuh lagi tapi tidak akan sama seperti yang pertama.
  • Kebanyakan ular bertelur, tapi ada beberapa spesies yang melahirkan. Contohnya boa constrictor & ular derik.
  • Reptil adalah jenis hewan tertua di dunia. Kura kura sudah ada di bumi selama lebih dari 200 juta tahun, dan bentuk dasarnya sama dengan yang kita lihat sekarang.
Karena alasan inilah kita seharusnya menghargai reptil dan bukan ditakuti atau bahkan dibunuh.

source by : Satwa Unik
Senin, 15 Oktober 2012

Plus-Minus Jenis Alas / Substrat Untuk Varanus


1. cocopeat
Plus:
- Cukup efektif dalam menyerap bau dari kotoran atau sisa pakan biawak juga efektif dalam "mengeringkan/menggumpalkan" kotoran biawak
- Harganya cukup ekonomis, 20 rbu rupiah sudah dapat 1 karung gede
- Bila jumlah penggunaannya tepat dengan ukuran kandang maka interval waktu untuk pembersihan/penggantian bisa dalam rentang yg cukup lama mungkin bisa sebulan sekali
- Efektif dalam menjaga kelembapan, bila suhu lingkungan panas maka biawak bisa mengubur dirinya di kokopit yg lembap agar merasa adem
- Sbaliknya, bisa pula "menghangatkan biawak" dari air2 yg tumpah dibanding bila tidak memakai alas sama sekali

Minus:
- Bila terlalu basah dapat nempel2 ke biawak dan kandangnya sehingga kurang sedap dipandang mata
- Banyak laporan yg entah bagaimana kebenarannya/keakuratannya bahwa bnyak biawak yg mati karena tak sengaja nelen kokopit
- Mengotori tempat minum/berendam
- Akan menempel pada pakan apalagi pakan yg berminyak/lengket seperti daging ayam mentah dan lain2
Spoiler for cocopeat:




2. cocochip
Plus:
- Bentuknya besar2 sehingga kecil kemungkinan kemakan
- Tidak memberi kesan kotor pada biawak dan kandangnya
- Efektif dalam menyerap air (silahkan ditanyakan ke teman yg hobi tanaman)
- Sama seperti kokopit, interval pembersihan atau penggantiannya bisa cukup lama

Minus:
- Di daerah saya cukup sulit di dapat mungkin mengikuti tren tanaman sesuai pasar utamanya
- Otomatis diikuti dengan harga yg cukup mahal (seenggaknya dibandingkan kokopit)
- Ada yg bilang rawan terkena jamur sehingga membahayakan bagi biawak
Spoiler for cocochip:



3. Pasir malang
Plus:
- Cukup efektif menyerap bau dan menggumpalkan kotoran biawak
- Harga cukup murah
- Mudah didapat sama seperti kokopit

Minus:
- Sama seperti kokopit, rawan tertelan apalagi bila pakannya daging yg lengket2
- Bila anda menggunakan akuarium yg suka diangkat2 misal untuk jemur atau membersihkan maka pasir malang ini akan menambah berat yg lumayan, kasian buat yg punya sakit punggung
- Tidak terlalu efektif menyerap air sebab pengalaman saya air bisa menggenang di bawah lapisan pasir malang
Spoiler for Pasir malang :




4. Koran
Plus:
- Murah karena bisa pake koran bekas apalagi klo kita atau bapak kita langganan koran bisa sekalian dimanfaatkan
- Kandang bisa terlihat rapi dan tidak kotor
- Bisa menjadi pertolongan pertama saat air tumpah
- Tidak akan termakan oleh biawak

Minus:
- Mudah diacak2 ama biawak membuat pekerjaan kita sia sia
- Bila basah sudah pasti lbh mudah lagi diacak2nya dan membuat malah kandang tambah terlihat jorok
- Tidak menyerap bau
- Tidak menggumpalkan kotoran
- Minimal setiap hari ganti klo dari pengalaman saya karena walau biawak ga pup skalipun, apabila basah ya diganti klo engga maka bisa bikin bau dan biawak rawan terkena penyakit seperti cacar
- Rawan pertumbuhan kuku yg ga sempurna/cacat

5. Tanpa alas sama sekali (kadang dikasi sdikit air untuk skedar bikin becek2 aja)
Plus:
- Gratis
- Tidak memberi kesan kotor pada biawak dan kandang
- Tidak ada sesuatu yg bisa tertelan dan membahayakan biawak

Minus:
- Sama seperti koran, bisa setiap hari harus urus kandang biawak, bagi yg ga kuat iman bisa cape dan hasilnya malas piara biawak lagi karena dianggap MEREPOTKAN
- Rawan membuat kandang terlalu lembap dan dingin, bisa bikin penyakit ke biawak seperti bintil2 cacar
- Klo males dan akhirnya suka lepas2 kontrol jadi ga ketauan biawak pup dan sbagainya bisa bikin penyakit juga
- Lbh rawan bau menyengat bila udah mulai males2 urus biawak
- Rawan pertumbuhan kuku yg ga sempurna/cacat

Source by : Kaskus

Obat Untuk Reptil


Di pertemuan kali ini saya akan membahas tentang beberapa obat untuk reptil.
Untuk dosisnya silahkan tanya kepada yang lebih ahlinya.

Bubuk PK
Kegunaan : Cacar
Dosis : Tergantung ukuran reptil
Frekuensi : 1 kali sehari (pada saat reptil dimandikan)
Cara Pemakaian : Bubuk PK diusapkan pada bagian cacar, didiamkan sebentar, kemudian dibilas dengan air sampai bersih. (Jangan sampai dimakan oleh Reptil anda).

Air Daun Sirih
Kegunaan : Mengatasi Kutu
Frekuensi : 1 kali sehari (pada saat reptil dimandikan)
Cara Pemakaian : Reptil direndam dalam Air Daun Sirih, kira kira selama 10-15 menit atau lebih. Kemudian Reptil dilap dan dijemur selama 10-15 menit.

Betadine Cair
Kegunaan : Mengatasi infeksi akibat Luka (sobek dan sejenisnya).
Frekuensi : sama seperti manusia
Cara Pemakaian : Luka dibersihkan dengan cairan Betadine.

Neosporin
Kegunaan : Mengobati Luka (sobek dan sejenisnya)
Frekuensi : 3x sehari sampai sembuh
Cara Pemakaian : Luka dibersihkan dahulu, kemudian luka dioleskan dengan krim Neosporin.

Baytril 5%
Kegunaan : untuk pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan negatif serta mycoplasma
Dosis : dicampur air 1ml Baytril per 1 liter air (gw blum pernah pake, cuma siap sedia aja, mungkin buat reptil > kura,kadal,ular > dicampur air yg buat ngerendam)

Vitamin D3 (Repcal dan sejenisnya)
Kegunaan : Suplemen Kalsium
Frekuensi : Tergantung frekuensi lama jemurnya reptil kita, semakin lama dijemur, makan semakin sedikit dosisnya (bener begitu ? bu piko)
Cara Pemakaian : Tabur dan Oleskan bubuk kalsium D3 pada diet (makanan) reptil kesayangan kita.

Minyak Ikan
Kegunaan : Merangsang Nafsu Makan
Frekuensi : Tergantung, Pemberian jangan dilakukan bila selama ini makan reptil kita lancar-lancar saja (entar malah mogok makan lagi)
Cara Pemakaian : Selama ini saya sih, pake jarum insulin, Cairan minyak ikan disedot, kemudian ditetesin ke mulutnya (Abis, saya kurang tega kalo liat ular di force feed, kecuali terpaksa).

Genoint (atau sejenis yang mengandung Gentamicin Sulfat)
Kegunaan : Untuk luka bakar pada reptil (kulit melepuh)
Frekuensi : 3 kali sehari
Cara Pemakaian : Oleskan salep genoint pada bagian kulit yang luka / melepuh

Nutrimoist (CNI product)
kegunaan : untuk mengobati sariawan pada ular dan kadal, cara pemakaian dioleskan 2 kali sehari.
kelebihan tidak perih dan tidak berbahaya bila tertelan

Amoxylin
kegunaan : untuk mengobati gangguan kulit pada kodok
cara pemakaian: kapsul amoxylin dibagi 4 , dimasukkan ke jangkrik yang sudah digunting perutnya, lalu diberikan pada kodok.
Pada ular, dipakai untuk mengobati pilek dan sariawan dari dalam.
cara pemakaian, isi kapsul dicampur air dan disuntikkan ke tiput, atau boleh dioleskan pada sariawan langsung.

Bactrim
antibakteri kombinasi untuk pengobatan infeksi pencernaan pada ular.
unsur dasar Sulfamethoxazole yang mencegah pertumbuhan bakteri di dalam tubuh.
kegunaan : pengobatan pertama apabila ular terus muntah tiap kali makan. bisa juga dipakai untuk iguana yang tiba2 menjadi lesu, pup cair dan bau.
cara pemakaian : minumkan langsung , dosis berdasarkan berat tubuh . 

Panacur
Kegunaan : Obat Cacingan
Dosis : Belum Jelas (Selama ini hanya kira-kira tergantung ukuran reptil)
Frekuensi : -
Cara Pemakaian : Tetes langsung, campur ke tempat minum

Flagyl (Botol 60 mg)
Kegunaan : Anti Bacterial
Dosis : Belum Jelas (Selama ini hanya kira-kira tergantung ukuran reptil)
Frekuensi : -
Cara Pemakaian : Kalo aku biasanya campur di tempat minum, kadang juga suapin langsung, karena berbentuk cairan kental seperti syrup.

Source by :Indoforum & Kaskus

Tree Monitor (Biawak Pohon)

Bahasan kali ini :
Beda tapi sama itulah ungkapan yang tepat untuk sebagian jenis biawak pohon ini.

Varanus Prasinus (Green Tree Monitor) - Papua 
Varanus Macrei (Blue Tree Monitor) - Papua (Raja Ampat)
Varanus Reisingeri (Yellow Tree Monitor )- Papua (Misool / Raja Ampat)
Varanus Kordensis (Netpattern Tree Monitor) - Papua (Biak)
Varanus Bohmei (Golden Spotted Tree Monitor)- Papua (Waigeo)
Varanus Beccari (Black Tree Monitor) - Papua (Aru)

Kesemuanya mempunyai kisaran panjang 90-120cm dengan postur badan yang ramping.
Memiliki kuku tajam dan panjang kecil dengan jari yang panjang pula.
Hal ini dikarenakan mereka membutuhkannya sesuai dengan pola hidup mereka yang tinggal di atas pohon.
Ekornya juga dapat berfungsi bergerak sebagai bantuan ketika ada di dahan pepohonan.
Berkembang biak secara bertelur.
Makanan utama mereka burung, meski juga menyukai serangga seperti jangkrik maupun tikus, kodok, kadal.
Untuk memeliharanya, kandang lebih baik tinggi dan diberi kayu untuk mereka memanjat.
Bisa dipelihara bersama-sama, karena diasalnyapun mereka suka hidup berkoloni.
Credit By : Admin
Sabtu, 06 Oktober 2012

All About KOPER


KOPER (Komunitas Pecinta Reptil)

   Koper merupakan komunitas untuk berkumpulnya sesama penghoby reptil di kota Bandung.
Koper itu sendiri terbentuk pada tanggal 16-September-2012 di kota Bandung, dengan struktur organisasi sebagai berikut :

   Kegiatan sering kita laksanakan di Taman Balai Kota Bandung yang terletak di dalam kompleks Balai Kota Bandung, lebih tepatnya berada di antara dua jalan protokol ibu kota Jawa Barat, yaitu jalan Merdeka dan jalan Wastukencana. Pintu masuk utamanya terletak di jalan Wastukencana.

   Kita Rutin setiap hari minggu pagi dari pukul 07.00 s/d sekitar pukul 11.00 siang berkumpul di Taman Balai Kota Bandung, disana kita tidak hanya sebagai ajang berkumpul namun kita sering juga mensosialisasikan semua tentang reptil kepada masyarakat luas dan pengunjung mengenai reptil, juga memperbolehkan pengunjung untuk berfoto bersama hewan reptil yang kami bawa tanpa di pungut biaya.

Selain kegiatan rutin setiap minggu, kita pun sering kali memberikan edukasi pembelajaran terhadap sekolah-sekolah ataupun perguruan tinggi mengenai reptil dan tanpa di pungut biaya.

   Kita mempunyai motto dan slogan sebagai berikut :



Slogan : Save Our Reptiles From The Scarcity And Manipulation.
             (Selamatkan Reptil Kita Dari Kepunahan Dan Penyalahgunaan)


Motto : - Mengajak masyarakat luas untuk tidak membunuh ataupun menyalahgunakan reptil.
            - Memberikan pemahaman dan ilmu mengenai reptil terhadap masyarakat.


   Disini kami tekankan bahwa kami pecinta reptil bukan penjual ataupun kolektor, kami melindungi dan menjaga reptil dari kepunahan bukan hanya mengurus dan mengembang biakkan.

   Tidak pernah kami mengawetkan ataupun mengambil kulit reptil untuk kepentingan pribadi kami masing-masing dan melanggar peraturan / UUD dari pemerintah.