Powered by :
KOPER
Kamis, 13 Desember 2012

Sanca Kembang / Sanca Batik (Ular Asli Indonesia)

Apa itu Sanca Kembang / Sanca Batik:

Sanca kembang / Sanca batik adalah sejenis ular tak berbisa yang berukuran besar.

Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 10 meter.

Lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan.


Nama-nama lainnya adalah ular sanca, ular sawah, sawah-n-etem (Simeulue), ular petola (Ambon), dan dalam bahasa Inggris reticulated python atau kerap disingkat retics.


IDENTIFIKASI:

Sanca kembang ini mudah dikenali karena umumnya bertubuh besar.
Keluarga sanca (Pythonidae) relatif mudah dibedakan dari ular-ular lain dengan melihat sisik-sisik dorsalnya yang lebih dari 45 deret, dan sisik-sisik ventralnya yang lebih sempit dari lebar sisi bawah tubuhnya.

Di Indonesia barat, ada lima spesiesnya:


Tiga spesies bertubuh gendut pendek yakni kelompok ular peraca di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaya.


- Kelompok Python Curtus : Python. curtus, Python. brongersmai dan Python. breitensteini



Dua spesies yang lain bertubuh relatif panjang. Kedua-duanya menyebar dari Asia hingga Sunda Besar, termasuk Jawa.


- Kelompok Python Muscular : Python. molurus (sanca bodo) dan Python. reticulatus.


Python. molurus memiliki pola kembangan yang berbeda dari Python. reticulatus, terutama dengan adanya pola V besar berwarna gelap di atas kepalanya.


Sanca kembang memiliki pola lingkaran-lingkaran besar berbentuk jala (reticula, jala), tersusun dari warna-warna hitam, kecoklatan, kuning dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya.


Satu garis hitam tipis berjalan di atas kepala dari moncong hingga tengkuk, menyerupai garis tengah yang membagi dua kanan kiri kepala secara simetris.


Dan masing-masing satu garis hitam lain yang lebih tebal berada di tiap sisi kepala, melewati mata ke belakang.


Sisik-sisik dorsal (punggung) tersusun dalam 70-80 deret, sisik-sisik ventral (perut) sebanyak 297-332 buah, dari bawah leher hingga ke anus, sisik subkaudal (sisi bawah ekor) 75-102 pasang.


Perisai rostral (sisik di ujung moncong) dan empat perisai supralabial (sisik-sisik di bibir atas) terdepan memiliki lekuk lubang batang hidung (heat sensor pits) yang dalam.


PENYEBARAN:

Sanca kembang terhitung ular yang terbesar dan terpanjang di dunia.
The Guinness Book of World Records tahun 1991 mencatat sanca kembang sepanjang 32 kaki 9.5 inci (sekitar 10 meter) sebagai ular yang terpanjang.

Namun yang umum dijumpai adalah ular-ular yang berukuran 5-8 meter.

Sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 kg (347.6 lbs).
Ular sanca termasuk ular yang berumur panjang, hingga lebih dari 25 tahun.
Kelamin dewasa dapat mencapai pada umur antara 2-4 tahun.
Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar.

Jika yang jantan telah mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11 kaki.

Musim kawin berlangsung antara September hingga Maret di Asia.
Panjangnya dapat berkurang pada siang hari.

Dan menurunnya suhu udara merupakan faktor pendorong yang merangsang musim kawin.
Namun demikian, musim ini dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. 

Menurut keterangan Shine et al. pada tahun 1999 bahwa sanca kembang di sekitar Palembang, Sumatera Selatan, bertelur antara September-Oktober, sementara di sekitar Medan, Sumatera Utara antara bulan April-Mei.

Jantan maupun betina akan berpuasa di musim kawin, sehingga ukuran tubuh menjadi hal yang penting di sini. Betina bahkan akan melanjutkan puasa hingga bertelur, dan sangat mungkin juga hingga telur menetas.

Sanca kembang dapat bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir.
Telur-telur ini ‘dierami’ pada suhu 88-90 °F (31-32 °C) selama 80-90 hari, bahkan bisa lebih dari 100 hari.

Ular betina akan melingkari telur-telur ini sambil berkontraksi.
Gerakan otot ini menimbulkan panas yang akan meningkatkan suhu telur beberapa derajat di atas suhu lingkungan.

Betina akan menjaga telur-telur ini dari pemangsa hingga menetas.
Namun hanya sampai itu saja, begitu menetas, bayi-bayi ular itu ditinggalkan dan nasibnya diserahkan ke alam.

Sanca kembang menyebar di hutan-hutan Asia Tenggara.
Mulai dari Kepulauan. Nikobar, Burma hingga ke Indochina.

Di Selatan melewati Semenanjung Malaya hingga ke Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara (hingga Timor Leste), Sulawesi, 

Dan di utara hingga Filipina.

Sanca kembang memiliki tiga subspesies.
Selain P.r. reticulatus yang hidup menyebar luas.
Dua lagi adalah P.r. jampeanus yang menyebar terbatas di Pulau Tanah Jampea dan P.r. saputrai yang menyebar terbatas di Kepulauan Selayar.

Kedua-duanya di terletak di sekitar pantai selatan Sulawesi Selatan.


EKOLOGI:

Sanca kembang hidup di hutan-hutan tropis yang lembab.
Ular ini bergantung pada ketersediaan air, sehingga kerap ditemui tidak jauh dari aliran air seperti sungai, kolam dan rawa.

Makanan utamanya adalah mamalia kecil, burung dan reptilia lainnya seperti biawak.

Ular yang kecil memangsa kodok, kadal dan ikan.
Ular-ular berukuran besar dilaporkan memangsa anjing, monyet, babi hutan, rusa, bahkan manusia yang ‘tersesat’ ke tempatnya menunggu mangsa.

Ular ini lebih senang menunggu daripada aktif berburu, barangkali karena ukuran tubuhnya yang besar menghabiskan banyak energi.

Mangsa dilumpuhkan dengan melilitnya kuat-kuat (constricting) hingga mati kehabisan nafas.
Beberapa tulang di lingkar dada dan panggul mungkin patah karenanya.
Kemudian setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat mulai dari kepalanya.

Setelah makan, terutama setelah menelan mangsa yang besar, ular ini akan berpuasa beberapa hari hingga beberapa bulan hingga ia lapar kembali.


Menurut penuturan Murphy and Henderson seekor sanca yang dipelihara di Regent’s Park pada tahun 1926 menolak untuk makan selama 23 bulan, namun setelah itu ia normal kembali.


SANCA DAN MANUSIA:

Sanca --terutama yang kecil--
kerap dipelihara orang karena relatif jinak dan indah kulitnya.

Pertunjukan rakyat, seperti topeng monyet, seringkali membawa seekor sanca kembang yang telah jinak untuk dipamerkan.


Sirkus lokal juga terkadang membawa sanca berukuran besar untuk dipamerkan atau disewakan untuk diambil fotonya.


Sanca banyak diburu orang untuk diambil kulitnya yang indah dan bermutu baik.


Lebih dari 500.000 potong kulit sanca kembang diperdagangkan setiap tahunnya.

Sebagian besar kulit-kulit ini diekspor dari Indonesia, dengan sumber utama Sumatra dan Kalimantan.
Semua adalah hasil tangkapan di alam liar.

Jelas perburuan sanca ini sangat mengkhawatirkan karena mengurangi populasinya di alam.

Catatan dari penangkapan ular komersial di Sumatra mendapatkan bahwa sanca kembang yang ditangkap ukurannya bervariasi antara 1 m hingga 6 m, dengan rata-rata ukuran untuk jantan 2.5 m dan betina antara 3.1 m (Medan) – 3.6 m (Palembang).

Kira-kira sepertiga dari betina tertangkap dalam keadaan reproduktif.

Hingga saat ini, ular ini belum dilindungi undang-undang.
Organisasi CITES memasukkannya ke dalam Apendiks II.

PENYEBARAN:

Asia Tenggara, Filipina dan Indonesia.
Sanca kembang merupakan penyebaran yang terluas dari semua spesies Python.

STATUS DIALAM LIAR:

Penyebarannya sangat luas tetapi jumlahnya yang berkurang, karena eksploitasi untuk mendapatkan kulit dan dagingnya.
Pada tahun 2002 eksport kulit ular ini sebesar 437.500. Kenyataan buruk ini menunjukan secara legal lebih mudah memindahkan ular mati daripada yang hidup.

DESKRIPSI:

Sanca Kembang berbentuk langsing untuk ukurannya dan berkembang dengan lingkar tubuh yang berotot yang cendrung tetap membulat dari pada memipih seperti ular pembelit lainnya.

Sanca raksasa ini sangat bermacam-macam, dengan motif jaring atau rantai dengan warna dasar perak (abu-abu) atau perak coklat.


Motif punggungnya adalah ciri khas warna dasar dari ular ini dan bergaris tepi warna hitam dan kuning, oranye atau coklat. Bintik-bintik di samping badannya berwarna terang.

Seluruh tubuhnya memantulkan warna “hologram” (seperti pelangi).

Sanca Kembang yang baru ditangkap dari alam liar (wild caught) cenderung menjadi binatang yang sangat gugup (ketakutan) dan bertahan dengan cara mengigit untuk berusaha lepas dari pegangan kita dan kabur.


Tetapi hasil ternakan (captive breed) biasanya tenang dan bahkan jinak, hewan yang pintar yang senang berinteraksi bila si pemelihara membuatnya begitu.


Jenis ini adalah pilihan yang bagus yang bisa memberikan perbedaan yang sangat besar dalam pengalaman memelihara ular.


- Deskripsi ukuran:

Ular yang baru menetas kurang lebih mempunyai panjang 24inci.
Ukuran dewasa (Masa Kawin) Betina sekitar 17 kaki lebih, jantan 12 kaki s/d 14 kaki.
Ukuran yang pernah tercatat sekitar 33 kaki (11meter) dan berat 300 pon (150 kg) lebih.

- Deskripsi umur hidup :

Sanca Kembang dapat hidup 30 tahun atau lebih di dalam kurungan.

MUTASI WARNA:

Warna dan motifnya meliputi T- albino, T+ albino, Tiger, Super Tiger, Albino Tiger, dll.

Daerah Sumatra


- Kelompuk jenis warna di Sumatra / Pulau Sumatera :

Indentik dengan warna abu2nya yang kental/dominan.

retic terbesar didunia saat ini yang dipelihara berasal dari Jambi pertama kali ditemukan tahun 2002 dengan panjang 14.85m dan berat 447kg menurut berita harian 'Suara Merdeka' dan menurut berita harian 'Republika' memberitakan ketika ditangkap ular tersebut memuntahkan seekor rusa betina dewasa.

ular ini dinamakan "Kembang Wangi".

- Kelompok jenis warna di Pulau Nias / Pulau Batu :

secara typikal "high contrast" sumatra,warna yang terang dan kontras sekali

- Kelompok jenis warna di Medan :

Biasanya sedikit garis dn bagian ekor motif lateralnya hilang mirip dengan sunfire retic.

Daerah Jawa


- Kelompok jenis warna di Jawa :

krem campur dengan coklat dan perak.typikal mainland Indonesia ada yg "yellowhead" ada juga yg tidak tergantung lokasi jawa nya.

locality jawa barat,jawa timur,jawa tengah. jenis reticnya berbeda-beda dari segi pola / motif dan warna.


Daerah Borneo


- Kelompok jenis warna di Pulau Kalimantan dan Serawak :

Retic ini identik dengan motif "granite" nya di bagian punggungnya

Daerah Sulawesi


- Kelompok jenis warna di Sulawesi :

Ini mungkin retic pulau yang paling byk dipelihara di indonesia.
merupakan asli "giant", dengan "Yellow Heads / Kuning di bagian kepala" yg kontras.

sering ditemui dgn Kepalanya ada 4 titik atau lebih Matanya emas kehijauan tetapi hanya beberapa species dan macam-macam warna matanya.


- Kelompok jenis warna di Makassar:

Retic ini sangat identik sekali dari segi penampilan dan ukuran dengan Sulawesi.
Penamaan retic Makassar karena di dapat di kota makassar, Pada tahun 1912 ditemukan retic dengan ukuran 9,75 meter dekat kota makassar rekor dunia kedua setelah dari Jambi.

- Kelompok jenis warna Palopo :

Retics Palopo sangat mirip dengan 2 bentuk Sulawesi diatas tetapi semua spesimen yg pernah ditangkap memiliki "chain link" (menyerupai rantai) terletak di bagian utara kota makassar dan kepala kuning.

Beberapa species matanya ada yg berwarna gelap sekali berwarna hitam seperti batu onyx dan tidak kuning kepalanya.


- Kelompok jenis warna di Kepulauan Buton : 

Pulau Buton terletak di bagian timur selatan Sulawesi.
Jenis ini tidak jauh beda dengan Sulawesi / Makassar.

- Kelompok jenis warna di Kepulauan Selayar (python reticulatus saputrai) :

Pulau Selayar terletak di selatan kota Makassar dari segi penampilan mirip dengan Sulawesi / Makassar tetapi warna kuning di motif samping sangat kental dan beberapa ada yang sedikit bintik-bintik hitam.

Matanya yg aneh warnanya perak kehijauan biasanya akan berkembang seiring degan umurnya.

Ukuran maksimal betina dapat mencapai 4,5 m ini termasuk jenis dwarf / boncel.
Merupakan subspecies yang diakui dan disahkan di seluruh dunia.

- Kelompok jenis warna di Pulau Tanahjampea (python reticulatus jampeanus) :

Retic Jampea memiliki pola yang buram dominasi warna perak, abu-abu, hiaju, coklat dan kuning.
Warna matanya typical tembaga keperak-perakkan beberapa orang bilang retic ini jenis Dwarf / boncel.
Panjang maksimal betina dapat mencapai 3 meter. Saat ini di perkirakan ada yang mencampai 4,5 meter untuk jenis kelamin betina dan merupakan subspecies resmi diakui dan disahkan.

- Kelompok jenis warna di Pulau Kayuadi :

Retic Pulau Kayuadi dikatakan panjang maksimal betina tidak sampai 3 meter motif Pola dan warna mirip dengan jampea, banyak diobservasikan warna matanya yang variatif dari oranye, oranye kehitaman,tembaga keperak-perakkan, tembaga keoranyean dan kehijauaan.
Kemungkinan besar satu subspesies dengan jampea mungkin juga dengan subspecies baru.

- Kelompok jenis warna di Pulau Kalaotoa :

Retic di Pulau Kalaotoa memiliki ciri-ciri warna emas gelap dan silver gelap, matanya berwarna perak.

- Kelompok jenis warna di Pulau Madu :

Pulau Madu adalah pulau terkecil dari Taka Bonerate chain.
sangat dekat speciesnya (close related) dgn kalaotoa dari Bonerate Pygmy locality yang lainnya.

Beberapa orang menilai dan meniliti retic ini merupakan retic terkecil dari semua Bonerate Pygmy (Dwarf / Super Dwarf) Reticulated Pythons.


Subspecies retic madu ini dinamakan Python reticulatus boneratensis.

Secara geografis semua binatang dari jenis kelompok Bonerate / Taka'Bonerate akan menjadi subspecies baru tidak hanya reptil saja.

Daerah Maluku


- Kelompok jenis warna di kepulauan Halmahera :

Retic ini identik dengan warnanya yang ekstrim emas dan pola unik yang menyambung.
banyak ditemukan yang berwarna gelap hitam sangat kental dengan warna mata tembaga. termasuk jenis dwarf / boncel.

- Kelompok jenis warna di kepulau Gebe : 

Sering dibilang dan disebut jenis boncel baru (new dwarf locality), reticnya sangat mirip dengan kelompok jenis Maluku tetapi lebih gelap.

Diperkirakan retic-retic ini migrasi di karenakan kepulauan Gebe sangat dekat dengan pulau Waigeo, dan bayak pulau-pulau kecil lainnya.


Pulau Morotai :

belum teridentifikasi

Pulau Ternate :
belum terindentifikas

Daerah Seram


- Kelompok jenis warna di Ambon : 

Kepala kuning dan sangat terang sekali warnanya mirip dengan buton akan tetapi motifnya berbeda.

- Kelompok jenis warna di Seram : 

Kepala kuning mirip dengan Ambon, juga dengan Pulau Gebe.

Daerah Selat Sunda


- Kelompok jenis warna di Bali : 

Dengan warna kepala yang kuning terang dan pola / motif yg kontras hitam pekat tidak jauh beda dengan retic jenis Pulau Jawa namun dari segi ukuran retic bali lebih kecil dibandingkan dengan Pulau Jawa.

Beberapa peniliti eropa menilai retic bali termasuk dwarf.


Daerah Nusa Tenggara Barat


- Kelompok jenis warna di Pulau Lombok :

sekilas mirip dengan halmahera namun kepalanya tidak kuning.

- Kelompok jenis warna di Pulau Sumbawa:

sama persis dengan Pulau Lombok.

Daerah Nusa Tenggara Timur


- Kelompok jenis warna di Flores :

motif sangat mirip degan bali namun warna matanya lebih ke oranye dengan warna badan perak seperti tembaga.

Jenis ular retic di Flores sangatlah tempramen.


- Kelompok jenis warna di Kupang :

Jenis retic di Kupang kepalanya tidak kuning namun termasuk unik, karena mempunyai motif samping yang sama dengan motif di bagian punggung dan di sebut sebagai "motif tembus".


Edited by :
Admin

Source By :

wikipedia

Menjinakan Ular Tangkapan Liar


Ular wild caught atau tangkapan liar biasanya cenderung bersifat lebih defensif karena secara alami dan naluriah mereka akan mempertahankan dirinya dari predator atau makhluk lain yang dianggap merupakan ancaman bagi mereka, termasuk manusia.

Akan tetapi tidak mustahil kita bisa menjinakkan ular wild caught tersebut apabila kita ingin memeliharanya.
Apabila kita ingin agar ular tersebut menjadi jinak, sebaiknya ular yang akan dipelihara adalah bukan ular dewasa.

Ular dewasa akan sangat sulit dijinakkan karena naluri defensif sudah sangat kuat tertanam di benaknya.
Akan semakin mudah untuk menjinakkan ular yang lebih muda, karena mereka akan belajar bahwa kita sebagai pemeliharanya tidak akan menyakiti mereka, tapi justru merawat mereka dengan penuh kasih sayang.

Ular yang baru saja ditangkap dari alam biasanya stress dan membutuhkan waktu beberapa lama untuk adaptasi dengan kandang atau lingkungan barunya.

Masa-masa stress ini biasanya ditandai dengan ular tidak mau makan.
Sebaiknya ular yang baru ditangkap jangan langsung dijinakkan.

Beri mereka waktu untuk beradaptasi dengan kandang/lingkungan barunya.
Sediakan kandang yang nyaman serta cukup air untuk minum atau tempat berendam, sediakan juga hidding place / tempat bersembunyi apabila diperlukan.

Sebisa mungkin jangan dipegang-pegang dulu kecuali diperlukan (contoh: membersihkan kandang dan penjemuran).
Dan coba berikan mereka makanan secara berkala (contoh: 5-7hari sekali).

Apabila ular sudah beradaptasi dengan kandangnya dan tidak stress lagi (ditandai dengan ular sudah rutin makan), barulah kita bisa memulai proses penjinakan.

Tidak perlu tergesa-gesa dalam proses penjinakan karena ular tersebut malah justru bisa menjadi stress kembali.

Lakukan sedikit demi sedikit dan teratur secara berkala, ular-pun akan belajar sedikit demi sedikit bahwa kita tidak akan menyakitinya, dan pada akhirnya nanti dapat menjadi tenang dan jinak dengan sendirinya secara berangsur-angsur.

Demikian beberapa tips yang dapat dicoba dalam proses penjinakan:

1. Pada tahap pertama ini, jangan terlalu lama dan sering meng-handle ular anda, karena dapat menyebabkan ular anda stress kembali. Handle pada saat pembersihan kandang saja. Rendam ular anda di tempat khusus untuk merendam dengan diisi air yang tidak terlalu tinggi/dalam untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel di kulitnya. Sementara itu anda dapat membersihkan kandangnya dan mengganti alasnya dengan yang baru.

2. Setelah kandang bersih, coba handle ular anda dengan menggunakan alat bantu berupa hook atau bisa juga dengan gloves/sarung tangan. Pilih sarung tangan yang tidak berbahan dari kain/benang wool karena dapat mengakibatkan gigi ular tersangkut pada kain atau rajutan benang wool misalnya ular wild caught anda menggigit. Sarung tangan berbahan kulit atau terpal akan lebih baik untuk digunakan.

3. Handle ular anda dengan mantap dan hati-hati. Ular yang masih sangat defensif akan diam saja dan hanya melilit tangan anda dengan kuat. Usahakan untuk membuat ular anda bergerak/berjalan dari satu tangan ke tangan anda yang lain. Jangan menyentuh dahulu bagian kepala dan leher ular karena itu dapat membuat mereka merasa terancam, dan kemudian memicu sifat defensifnya. Sebisa mungkin hindari/jauhkan kepala ular dari wajah anda. Lakukan sebentar saja, kira-kira 10-20menit, kemudian masukkan kembali ke kandangnya, dan beberapa hari kemudian berikan makan kepada ular anda seperti biasa.
Ulangi tahap 1 s/d 3 selama beberapa kali. Apabila ular anda tetap mau makan rutin, lanjutkan ke tahap berikutnya.

4. Tambahkan frekuensi handle ular anda menjadi 2 kali dalam seminggu. Anda dapat meng-handlenya 4 hari setelah ular makan dan pada saat pembersihan kandang. Tambahkan juga waktunya menjadi 20-30menit. Pada saat ini anda dapat mencoba menyentuh bagian leher dan mengusap2 kepalanya. Lakukan dengan perlahan agar ular tidak kaget dan sedikit demi sedikit mereka akan belajar bahwa anda tidak akan menyakitinya. Ulangi tahap ini selama beberapa kali.

5. Apabila ular sudah terlihat lebih kalem (biasanya ditandai dengan sudah jarang/tidak pernah mencoba menggigit lagi dan gerakan ular yang lentur serta tidak terasa kaku ketika berjalan di tangan anda), silakan mencoba untuk meng-handle ular anda tanpa menggunakan alat bantu lagi. Handle dengan ekstra hati-hati, usahakan untuk tidak membuat gerakan secara tiba-tiba agar ular anda tidak kaget. Ulangi tahap ini selama beberapa kali.

6. Apabila setelah tanpa menggunakan alat bantu-pun ular anda sudah jarang/tidak lagi mencoba menyerang, akan tetapi biasanya akan terlihat masih mudah kaget apabila ada gerakan dari sekelilingnya, anda tinggal perlu untuk menambahkan frekuensi handling menjadi 3-4 kali dalam seminggu. Lakukan semua tahap dengan kesabaran dan ketelatenan, mudah-mudahan ular anda akan segera menjadi sahabat yang sangat menyenangkan bagi anda.

*Catatan:
Masing-masing ular mempunyai karakter yang berbeda-beda meskipun dari jenis yang sama.
Ini akan mempengaruhi cepat-lambatnya proses penjinakan, tergantung bagaimana karakter ular tersebut.

Edited By :
Admin

Source By :
reptilx

Tips dan Trick Menjinakan Ular

Ulaaaarrrrrrrrrr!

Mayoritas orang akan merinding atau bahkan lari tunggang langgang ketika melihat sesosok ular didekatnya. 
Tapi tidak sedikit juga orang begitu menggandrunginya, dan karena anda membaca artikel ini, anda termasuk salah satunya!

Memeliharanya mungkin tidaklah sulit dengan membeli ular yang sudah dijinakan tapi bagaimana dengan menjinakan ular itu sendiri? Pasti anda penasaran bukan?

Memang menjinakan ular tidaklah mudah, tapi bukankah disitu letak tantangannya?
Sama seperti menjinakan hati seseorang yang liar dan buas, menjinakan seekor ular membutuhkan waktu, kesabaran dan ketelatenan.

Lain dengan binatang peliharaan pada umumnya, ular yang masih sangat muda atau bayi malah cenderung lebih galak dan agresif dari pada ular yang sudah agak dewasa.

Ini dikarenakan mereka lebih mudah merasa takut dan terancam ketimbang kakak-kakaknya yang sudah lebih kalem.

Tapi anda tidak perlu gusar karena selalu ada jalan menuju ke Roma, disini kami berikan tips dan trik khusus untuk meluluhkan hati si “dia” yang galak.

Langkah-langkah menjinakan Ular :

1. Perhatian: 
Sebelum mendekati ular apapun, anda harus pastikan hal-hal tersebut dibawah ini:
Ular itu tidak berbisa
Ukuran ular tidak terlalu besar.
Hanya penjinak professional yang sebaiknya menangani ular dengan ukuran sangat besar.
Tidak dianjurkan menjinakan ular yang lebih besar dan lebih kuat dari anda karena akan berakibat sangat fatal bila ular balik menyerang anda.

Ular telah kenyang alias telah makan dalam waktu dekat.
Tapi jangan setelah makan karena ular bisa memuntahkan makanan.
Ular memiliki trik pertahanan diri dengan memuntahkan makanannya dikala dia merasa terancam oleh bahaya agar dia dapat berlari lebih kencang ketika perutnya kosong.

Sebaiknya tunggu dua hingga empat hari setelah ular makan.
Hal ini tergantung besarnya makanan yang ia telan. Ular yang lapar adalah ular yang dalam keadaan marah sehingga ia akan menjadi lebih agresif.

Carilah teman jika ular yang anda coba jinakan cukup besar, misalnya melebihi 2 meter.
Karena bukanlah hal yang tidak mungkin ular tersebut dapat melilit leher anda.
Tapi jika ukuran ular sangat masih kecil dan kekuatannya masih lemah anda bisa melakukannya sendiri.

2. Buat dia merasa senang :
Hati yang senang mudah ditaklukan, begitu juga ular.
Buatlah ular merasa nyaman dan senang dengan kandangnya.

Letakan kandang pada tempat yang teduh dan alat penghangat seperti lampu atau piringan penghangat dalam kandangnya.

Berikan makanan yang sehat dan air yang bersih setiap saat.
Jagalah selalu agar ular terhindar dari stress karena akan mempersulit proses penjinakan.

3. Hadir Selalu :
Biasakan ular dengan kehandiran anda.
Biarkan dia melihat anda lalu lalang atau melakukan kegiatan sehari-hari.

Pada awalnya mungkin ular akan mencoba menyerang anda dengan mematuk dinding kaca, tapi secara perlahan  dia akan memahami  bahwa kehadiran anda bukan sebuah ancaman baginya.

4. Dekati si dia dengan percaya diri :
Ketika ular sudah terlihat tenang dan terbiasa melihat anda, saatnya untuk mendekati.
Seperti halnya mendekati anjing dan kucing, ular akan dapat merasakan ketika anda tidak PeDe atau gugup. 

Hal tersebut hanya akan membuat si ular juga merasakan hal yang sama.
Langkah yang tepat adalah memulai pendekatan anda dengan percaya diri dan tenang.
Ularpun akan merasa tenang bersama anda.

5. Hindari sarung tangan dan pengait :
Sarung tangan dan pengait mungkin aman untuk anda, tapi dua alat tersebut tidak dapat membantu banyak dalam menjinakan ular. Biarkan tangan anda tergigit sekali dua kali jika ukuran ular anda kecil.

6. Hati-hati dengan wajahnya :
Ular sangat sensitif dengan rangsangan yang terjadi didepan wajahnya, jadi hampirilah ular dari belakang atau samping tubuhnya.

7. Jangan di belai
Jablai? Bukanlah keluhan seekor ular.
Tidak seperti binatang lainnya yang butuh belaian sebagai perkenalan atau tanda sayang, anda sebaiknya tidak membelai ular yang belum jinak maupun sudah jinak didalam kandangnya. 

Ular akan merasa sangat terganggu dan marah dengan belaian yang terus menerus.

8. Anda punya Kuasa :
Jangan main colek-colek karena ular bukan binatang pemalu, anda harus menunjukan kekuasaan dan keyakinan diri anda padanya.

Ulurkan tangan anda dengan menghadapkan punggung tangan, karena bagian punggung tangan akan lebih sulit untuk digigit ular.

Gerakan yang ragu-ragu dan malu-malu ketika hendak mengangkat ular hanya akan mengundang ular untuk menyerang tangan anda.

Angkatlah ular dengan cepat tanpa memberinya waktu untuk bereaksi.

Jangan angkat pada bagian kepala atau ekor ular, tapi area tengah badannya.

Jangan jatuhkan ular ketika ia berontak.
Genggamlah dia dengan erat tapi nyaman pada badan ular.

Jangan remas badan ular tapi biarkan ular tersebut melilitkan tubuhnya pada lengan anda.
Biarkan dia bertengger pada anda sampai tenang.

9. Biarkan dia menari ditubuhmu 
Ular akan berusaha melarikan diri dari anda, tapi jangan tahan dia.
Biarkan ular menggeliatkan tubuhnya dibadan anda, lingkarkan jemari anda secara relaks ditubuhnya dan jagalah dia agar tidak terjatuh, biarka dia bebas menjalar ditubuh anda.

Gerakan tangan anda terus menerus mengikuti irama gerakan tubuh siular.

Berhati-hatilah jangan sampai anda menggengamnya terlalu kuat atau terlalu longgar.
Ular akan menyadari bahwa anda tidak bermaksud jahat padanya dan ketika dia tidak lagi menganggap anda sebagai ancaman dia akan menjelejahi tubuh anda ketimbang melarikan diri.

Jika dia merasa nyaman ada kemungkinan dia akan terdiam dan mematung ditangan anda.

10. Turunkan suhu kandang 
Suhu yang tinggi meningkatkan metabolisme ular sehingga ular menjadi lebih aktif.
Sangat dianjurkan untuk mengurangi suhu kandang pada masa penjinakan.

Berikan ular anda waktu untuk “cool down” atau menurunkan aktivitas tubuh karena ular menjadi kurang agresif ketika suhu tubuhnya menurun.

Matikan penghangat kandang sejam sebelum anda mulai proses penjinakan.
Tapi jangan lupa menaikkan suhu kandang kembali ketika selesai karena ular membutuhkan suhu yang tepat untuk mengolah makanan didalam perutnya.

11. Apel rutin :
Selayaknya seorang gadis, ular juga butuh apel tanpa absen.
Lakukan hal tersebut diatas secara rutin dan sesering mungkin.

Kesabaran adalah kunci utama keberhasilan.
Jangan mudah menyerah, yakinlah anda bisa.

Ular memiliki volume otak yang terlalu kecil untuk mengenali anda sebagai tuanya.
Satu-satunya jalan adalah untuk membuatnya terbiasa dengan anda.

Seperti banyak penggemar bilang, “semakin sering digigit semakin sayang dan gemas.”

Selamat mencoba dan kami yakin anda pasti berhasil!

Edited By :
Admin

Source by :
Satwaunik

Penanganan Reptil Kabur



Pertama – tama pencegahan lebih baik daripada mengobati.
Jadi akan lebih baik sediakan waktu untuk memastikan kandang reptil kamu benar – benar “anti-kabur”.

Kamu akan terkejut bila mengetahui besarnya celah yang dibutuhkan beberapa ular atau kadal untuk menyelinap keluar, atau seberapa kuat beberapa reptil dapat mendorong atau merobek jalan keluar mereka melalui struktur yang padat.

Sehingga semua kandang harus memiliki tutup yang pas dan perlu diingat bahwa ular adalah ahli melarikan diri. Kandang – kandang luar ruangan (outdoor) harus memiliki jeruji yang menancap kuat ke tanah (kebanyakan kadal dan kura – kura darat ternyata penggali hebat) dan cukup tinggi sehingga reptil tidak dapat memanjat.

Perhatikan juga kebiasaanmu dan bagaimana caramu mengambil atau memegang reptil.
Beberapa terrarium buatan pabrik terkenal, memiliki pintu yang lebar pada dinding kaca yang memudahkan pengambilan tetapi juga membuat reptil dengan mudah keluar atau loncat dari tanganmu ketika membuka pintu. 

Berdasarkan hal diatas, terkadang (kecuali pada kandang terbaik di dunia) peristiwa tersebut dapat terjadi. Oleh karena itu di bawah ini beberapa tips yang dapat kamu lakukan bila reptil kabur:

Pertama tutup semua jendela dan pintu di rumah untuk mencegah reptil kamu kabur lebih jauh keluar di mana reptil lebih sulit ditemukan dan kembali di tangkap, dan lebih ter-ekspos terhadap bahaya dan kemungkinan menakuti orang lain dan binatang.

Periksa kembali kandang dengan seksama dan yakinkan reptil kamu tidak bersembunyi di bawah atau disudut yang gelap.

Kabar baiknya reptil yang kabur sering kali ditemukan di rumah. Akan lebih baik jika kamu segera mencari di tempat yang gelap dan hangat, jadi periksa tempat – tempat berikut ini:
- lemari buku dan pakaian, khususnya dekat dengan alat – alat panas, seperti pengering.
- Semua celah atau retakan
- Kolong tempat tidur atau furniture
- Atap lemari atau furniture karena reptil merupakan pemanjat ulung
- Tumpukan barang – barang seperti ember, pot – pot tanaman khususnya dekat dengan jendela
- Sepatu dan dibawah baju yang tergeletak di lantai
- Celah diantara kasur lipat
- Dekat cahaya / lampu
- Dibalik sudut yang gelap, Saat memeriksa ruang gelap, celah atau retakan gunakan senter yang terang dan kaca, untuk memastikan sisi yang sulit terjangkau.

Jangan terpengaruh dengan asumsi kamu sendiri, sebab kamu akan terkejut pada beberapa ruang yang kamu anggap kecil, reptil dapat masuk ke dalamnya.

Ingatlah kebanyakan reptil merupakan hewan nokturnal atau aktif pada malam hari, dengan demikian jika kamu telah memeriksa semua tempat tersebut dan belum berhasil lakukan langkah berikutnya.

Kedua adalah membuat jebakan dan tunggu sampai reptil tersebut muncul.

Jebakan sederhana yang baik menggunakan kantung kertas atau plastik dan tebarkan di lantai, sudut dan celah.

Kemudian matikan semua lampu dan alat lain yang mengeluarkan suara seperti televisi dan radio, tunggu sampai sesunyi mungkin (dengan lampu senter di tangan).

Biasanya dalam waktu setengah jam, reptil merasa cukup aman untuk keluar dari tempat persembunyian.

Perhatikan, kamu akan mendengar suara dari jebakan yang telah di letakkan.

Pastikan langkahmu tidak menimbulkan getaran yang dapat membuat reptil panik dan kembali bersembunyi atau mungkin menjadi ketakutan lalu agresif dan menyerang.

Bila reptil tidak bergerak dalam waktu satu jam atau lebih dan kamu tidak mungkin terus mengawasi semalaman.

Ketiga yaitu alternatif lainnya tebarkan bubuk putih (tepung) pada semua tempat yang dicurigai reptil melintas.

Pagi harinya kamu mungkin saja beruntung dengan melihat ke mana arah reptil tersebut pergi.

Cara terakhir yang bisa kamu gunakan untuk memancing reptil kembali ke kandang atau jebakan dengan menggunakan makanan. 

Proteksi Dirimu.
Satu hal yang perlu diingat hewan peliharaan yang jinak dapat bereaksi beda ketika keluar dari kandang. 

Kenyataannya.
Biawak dan iguana diketahui mengejar dan menyerang manusia bila merasa tersudut / terancam.
Semua ular dapat menyerang dan menggigit bila di ganggu, bahkan kura – kura air maupun darat akan menggigit bila diangkat atau di pegang tiba –tiba.

Edited by :
Admin

Source by :
www.reptilexpert.co.uk
www.ehow.com
www.reptilianzforum.multiply.com/